Co-working space berkembang secara cepat dalam beberapa tahun terakhir. United States memperkirakan terdapat sekitar 3.8 juta pengguna co-working space pada tahun 2020. Konsep kantor ini juga terbilang cukup baru di Asia, namun konsep kantor ini berkembang pesat.
Mengapa startup tertarik dengan ide dari konsep shared office?
Kami mengutip 7 alasan terbaik dari Forbes mengenai hal ini. Jawabannya termasuk dengan harga yang rendah, komitmen dan tanggung jawab ringan perihal perawatan kantor. Anda juga akan memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan, dan bahkan resistensi terhadap pengaturan kantor lama.
Apakah startup Anda dapat berkembang di dalam lingkungan ini? Dengan kata lain, dapatkah mereka mempertahankan budaya yang sama hingga bulan depan, atau bahkan pada tahun-tahun berikutnya? Untuk menjawab hal ini, Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
1. PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
Tidak semua startup dapat berakhir dengan kesuksesan. Faktanya, beberapa diantaranya bahkan gagal sebelum mereka dapat melalui periode inkubasi (khususnya untuk tech startup). Kami sangat paham akan hal ini dikarenakan beberapa ide mungkin saja tidak sesuai dan bekerja sama sekali. Namun kebanyakan startup ini berkembang, dan tentunya startup ini harus mempekerjakan lebih banyak karyawan.
Berdasarkan Open View Partners, startup cenderung mempekerjakan setidaknya 5 pekerja selama fase awal. Setelah berpindah pada fase pembangunan dan perkembangan, startup cenderung memiliki atau membutuhkan 25 pekerja.
Supposing a co-working space has about 5 startups, and each has the magic number of workers, it could mean 125 people users at any given time of the day. That may make any shared office feel a bit crowded with not enough facilities to serve everyone.
Jika co-working space berisi sekitar 5 startup, dan setiap startup ini memiliki 25 pekerja, hal ini berarti akan terdapat 125 orang yang akan menempati ruang ini. Hal ini membuat shared office akan terasa sedikit lebih ramai, dan fasilitas yang tersedia mungkin saja tidak cukup untuk setiap orang.
Perlu Anda ingat bahwa kondisi ini tentunya bergantung dengan ukuran dari shared office itu sendiri. Rata-rata co-working spaces di Jakarta berukuran besar dengan staf administrasi untuk membantu seluruh pemakainya.
2. REGULASI
Di Indonesia, tidak ada bisnis, termasuk startup yang dapat menyelesaikan registrasi perusahaan tanpa ruang kantor. Namun Anda dapat mengatasinya dengan shared office di Bali. Perusahaan dapat membayar biaya minimum dengan tetap mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia. Namun, regulasi di Indonesia dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu. Regulasi ini sewaktu-waktu dapat melarang bisnis untuk berbagi ruang dengan bisnis lainnya.
3. BUDAYA MILLENIAL
Tidak diragukan lagi bahwa kaum millenial akan menjadi pengaruh terbesar terhadap segalanya, mulai dari membiayai bisnis dan pekerjaan di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, orang-orang ini akan mendorong pertumbuhan teknologi.
Kami menyadari bahwa saat ini generasi muda merupakan penggila teknologi. Namun, hanya sedikit yang bisa diketahui mengenai jenis budaya kantor seperti apa yang mereka inginkan.
Menurut Wakil Presiden Living Office Greg Parsons (percakapan dengan Inc.com), millenial menghargai dua hal: hubungan dan kreativitas. Mereka menginginkan ruang dimana mereka dapat menjadi sangat produktif, yang juga menjelaskan mengapa kantor Google sangat menarik. Meskipun perusahaan-perusahaan Silicon Valley ini memiliki lobby dan ruang rapat yang modern, mereka juga memiliki kolam dan ruang outdoor yang sangat luas dimana pekerjanya dapat berpikir dengan lebih tenang.
Di sisi lain, milenial gemar membangun komunitas dan berkolaborasi, yang membuat co-working space di Indonesia sangat cocok untuk mereka.
Jadi, apakah startup Anda dapat berkembang dalam lingkungan ini?
Co-working office di Indonesia dibuat untuk startup dikarenakan mereka memiliki kebutuhan yang harus diadakan secara cepat seperti: biaya yang efektif, aksesibilitas dan relasi. Namun pada titik tertentu, setelah startup ini melewati fase awalnya dan berkembang, terdapat kesempatan yang besar bahwa mereka akan mulai mencari sesuatu yang ekslusif dan lebih privat.
Apapun keadaannya, startup di Indonesia dapat mengandalkan Cekindo untuk menyediakan jenis kantor yang tepat untuk pengaturan bisnis mereka. Kami memiliki co-working office di Bali dan Jakarta yang tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas bisnis namun juga layanan administrasi. Bagi Anda yang memiliki perusahaan berkembang juga dapat mengambil keuntungan dari kantor privat kami dengan harga yang terjangkau.
Hubungi kami di reception@cekindobusinesscenter.com dan diskusikan rencana pengaturan kantor Anda.