Co-working space sangat diminati di Indonesia. Pengaturan ini sangat menarik bagi startup, warga asing dengan visa bisnis, pengusaha mikro,freelancer dan tim berskala kecil. Kami menyadari bahwa peminat co-working space membutuhkan dua hal, keleluasaan dan struktur.
Mungkin Anda merupakan salah satu peminat dari co-working space Anda mungkin bahkan penasaran bagaimana co-working space dimulai di Indonesia. Kami akan merekap sejarah dimulai nya co-working space untuk Anda di blog ini.
SIAPA YANG MEMULAINYA?
Saat Anda berpikir tentang co-working, Anda akan langsung membayangkan sebuah ruang fisik. Co-working merupakan sebuah tempat dimana Anda akan berbagi hampir segala fasilitas dengan semua orang. Hal ini tentunya akan menciptakan lingkungan yang lebih kolaboratif.
Terdapat berbagai cara untuk menginterpretasikan hal ini. Sebutan “coworking” (dieja tanpa penghubung) diciptakan oleh Brad Neuberg pada tahun 2005. Anda dapat membaca sejarahnya disini.
Singkatnya, Neuberg menginginkan sebuah tempat dimana ia dapat bekerja dengan, dan hanya untuk dirinya sendiri. Ia ingin mewujudkan minatnya, secara open source, namun tetap menyimbolkan struktur dan komunitas.
Di sisi lain, terdapat Bernie De Koven, yang memiliki domain coworking.com. Tidak seperti Neuberg, ide Bernie lebih mengarah pada koneksi antar teknologi dan teknik dalam bekerja. Kedua konsep tersebut terdengar dan terlihat sama, namun ternyata keduanya tetap sangat berbeda.
DIMANA CO-WORKING SPACE DIMULAI?
Kata co-working memiliki pengertian yang sangat berbeda dari konsep awalnya. Konsep co-working sebenarnya terlihat lebih ambigu. Hal ini dikarenakan cakupan geografis dan sejarahnya.
Beberapa orang meyakini bahwa co-working dimulai di Berlin, meskipun tempat ini dulunya merupakan ruang hacker. Pada tahun 1999, De Koven menciptakan idenya tentang co-working, sebuah kantor yang dikenal sebagai 42 West 24 yang terdapat di NYC. Kantor ini dikelola oleh perusahaan software, dan dilengkapi dengan meja individu. Terdapat berbagai tim yang dapat menyewa dan mengakhiri sewa kapanpun mereka mau.
Namun co-working space yang sesungguhnya terletak di San Fransisco, tepatnya di Spiral Muse, dimana Neuberg sendiri ditemukan. Selain meja kerja, klien juga dapat menggunakan fasilitas bersama seperti makan siang, sepeda dan internet.
Pada tahun 2006, berdirilah Hat Factory dan Jellies, yang merupakan sebutan untuk pertemuan secara tidak formal. Tahun ini, ruang seperti ini juga dibuka di Eropa.
MENINGKATNYA MINAT AKAN CO-WORKING SPACE
Seiring dengan menyebarnya konsep ini di penjuru dunia, minat akan co-working space juga semakin meningkat. Kata ini menjadi hal umum yang dicari di Google. Saat ini, berbagai konferensi dan pertemuan dilakukan dan diadakan di co-working space.
Oleh karena itu, sangat mungkin bagi tren in untuk tiba secara resmi di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Belum diketahui secara pasti bagaimana co-working space dimulai di Indonesia. Namun satu yang pasti: co-working space telah menjadi bagian dari bisnis dan gaya hidup startup.
ANDA MENCARI CO-WORKING OFFICE TERBAIK DI JAKARTA?
Tidak ada cara yang lebih baik untuk merasakan perkembangan shared office di Indonesia selain dengan menggunakannya. Jika Anda mencari co-working space terbaik, Anda akan mendapatkannya dengan Cekindo.
Shared office kami di Jakarta dan Bali terletak di alamat bisnis yang terkenal dan bergengsi. Tempat ini hanya terletak sekitar 1 jam dari bandara internasional dan memiliki banyak akses ke berbagai transportasi umum. Lokasi ini juga terletak berdekatan dengan berbagai hotel, restauran dan objek wisata.
Anda tidak akan hanya mendapatkan akses menyeluruh pada co-working space kami, dari ruang pertemuan hingga koneksi internet berkecepatan tinggi. Namun Anda juga dapat memaksimalkan fungsi lobby dan staff pendukung kami. Kami menawarkan kopi dan berbagai snack untuk Anda dan tim Anda.
Jadi bagian dari komunitas co-working di Indonesia hari ini! Ketahui co-working space kami lebih lanjut disini.